Fuzzy logic -DASAR-
Dalam kamus Oxford istilah fuzzy didefinisikan sebagai blurred (kabur atau remang-remang), indistinct (tidak jelas), imprecisely defined (didefinisikan secara tidak presisi), confused (membingungkan), vague (tidak jelas), istilah ini tidak mengacu pada suatu sistem yang tidak jelas/kabur/remang-remang definisinya, cara kerjanya atau deskripsinya, tetapi sebaliknya yang dimaksud dengan sistem fuzzy adalah sebuah sistem yang dibangun dengan definisi, cara kerja dan deskripsi yang jelas berdasarkan kepada teori fuzzy logic (Wang, 1997). Teori fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh pada tahun 1965 dari universitas California, untuk menyusun konsep kwalitatif yang tidak punya batasan-batasan tepat, Sebagai contoh tidak ada nilai yang jelas atau pasti yang mewakili batasan antara normal dan rendah, atau tinggi dan normal (Abraham Kandel, 1993)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui kondisi ketidakjelasan seperti kalimat-b. Ketidakjelasan yang kita alami, dapat kita kelompokkan menjadi (Susilo, 2006):
a. Keambiguan (ambiguity), terjadi karena suatu kata/istilah memiliki makna lebih dari satu. Contoh: bulan, maknanya adalah suatu benda langit, namun makna lainnya adalah bagian dari tahun.
b. Keacakan (randomness), karena hal yang kita inginkan belum terjadi. Contoh: besok akan hujan.
c. Ketidaktepatan (imprecision), disebabkan karena alat atau metode pengukuran yang tidak tepat. Contoh: volume bumi.
d. Ketidakjelasan akibat informasi yang tidak lengkap (incompleteness). Contoh: ada kehidupan di luar angkasa.
e. Kekaburan semantik, akibat suatu kata/istilah memiliki makna yang tidak dapat didefinisikan secara tegas. Contoh: cantik, pandai, dsb.
Dari kelima kelompok ketidakjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa pembahasan fuzzy logic berada pada kekaburan semantik. Kekaburan semantik pasti ada dalam kehidupan manusia. Bahkan kita sering mengambil keputusan dari kondisi kekaburan semantik (Susilo, 2006). Hingga saat ini penerapan fuzzy logic sering digunakan dalam segala bidang seperti AC, mesin cuci, microwave, dan lain-lain.
Motivasi utama dari konsep fuzzy logic adalah memetakan sebuah ruang input kedalam ruang output dengan menggunakan IF-THEN rules. Pemetaan ini dilakukan dalam suatu fuzzy inference system (FIS). Urutan rule bisa sembarang, FIS mengevaluasi semua rule secara simultan untuk menghasilkan kesimpulan, oleh karena itu semua rule sebelum kita membangun FIS yang akan digunakan untuk menginterpretasikan semua rule tersebut (Naba, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar