BASIS DATA
I. Konsep Dasar Basis Data
I.1. Definisi
Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Atau Data adalah kumpulan fakta yang dapat berupa huruf, angka ataupun symbol yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti
Basis Data dapat di definisikan sebagai :
v Sekumpulan data yang saling berhubungan atau terintegrasi yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi
v Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah
v Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
v Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu
I.2. Karakteristik utama basis data adalah :
– Merepresentasikan aspek dari dunia nyata
– Terstruktur dengan baik
– Dapat merepresentasikan kondisi saat ini (current state)
– Ada penggunanya dan ada aplikasi
– Disimpan dalam memori komputer secara permanen, dan
– Dapat diakses dan dimanipulasi menggunakan DBMS
I.3. Komponen Sistem Basis Data
1. Perangkat Keras / Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Sistem Operasi
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database (Data File)
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. Database Management System / DBMS
Database Management System). Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir
6. optional software (Aplikasi lain yang bersifat opsional)
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
I.4. Abstraksi data
Abstraksi data merupakan level atau tingkatan dalam hal bagaimana melihat data dalam sebuah system basis data
Level abstraksi data di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Physical level (level fisik )
Merupakan level terendah yang menunjukkan bagaimana sebuah data disimpan juga merepresentasikan data sebenarnya secara fisik dalam bentuk teks, sebagai angka atau bahkan dalam bentuk kumpulan bit data
2. Logical level (level konseptual )
menunjukkan data yang tersimpan dalam basis data, dan relasi antar data.
3. View level (level penampakan)
Merupakan level tertinggi, hanya menunjukan sebagian dari basis data sesuai dengan kebutuhan user, pada level ini program aplikasi menyembunyikan detail tipe data juga dapat menyembunyikan informasi tertentu (mis: salary) untuk kepentingan keamanan
I.5. Penerapan Basis Data
Bidang-bidang fungsional:
1. Kepegawaian, untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai
2. Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrik), grosir (reseller), apotik dll
3. Akuntansi, untuk berbagai perusahaan
4. Customer Service, untuk berbagai perusahaan Layanan pelanggan (Customer care), untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan dll)
Bentuk-bentuk Perusahaan:
1. Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah, tabungan, pinjaman, pembuatan laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah dll
2. Pendidikan / sekolah, dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan, perkuliahan, nilai dll.
3. Rumah Sakit, dalam melakukan pengelolaan histori penyakit / pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan dll.
4. Telekomunikasi, dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel / data pelanggan, menangani gangguan dll.
I.6. Pengguna Basis Data
Ø System Engineer adalah Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual
Ø Database Administrator (DBA) adalah Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Ø Pemakai Akhir, Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
1. Programmer aplikasi adalah Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalai program yang ditulis dalai bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
2. User Mahir (Casual User) adalah Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS
3. User Umum (End User/Naïve User) adalah Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya
4. User Khusus (Specialized/Sophisticated User) adalah Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.
I.7. Keuntungan Basis Data
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Yakni agar pengguna basis data bias menyimpan data, melakukan perubahan/manipulasi terhadap data menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan
3. Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
4. Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
5. Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
6. Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
7. Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
I.8. Kelemahan Sistem Basis Data
1. Memerlukan tenaga spesialis
2. Kompleks
3. biaya lebih mahal
II.1. Data Models
Merupakan Kumpulan tools konseptual dalam menggambarkan data, data relationships, data semantics, data constraints
Konsep data model:
1. ER Model (Entity-Relationship Model)
< Entity (entitas): “sesuatu” atau “objek” di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Entitas digambarkan dalam basis data sebagai sekumpulan atribut (attribute) Contoh : customers (cust_name, address, dll), accounts(account_number, balance, dll),
< Relationship (relasi): hubungan antar entitas.
Skema basis data dapat dimodelkan dengan diagram ER, Diagram ER dibangun dari komponen - komponen, yaitu:
Ø Entitas, disimbolkan dengan simbol segi empat
Ø Atribut, disimbolkan dengan simbol elips
Ø Relasi , disimbolkan dengan simbol belah ketupat
Gambar diagram ER
2. Relational Model
Menggunakan sekumpulan table yang menggambarkan data dan relasi antar data. Dimana Setiap table memiliki banyak kolom, dan setiap kolom memiliki nama yang unique
gambar relational model
II.2. Database Language
Sebuah Sistem basis data memiliki bahasa basis data (Database Language) yang dapat dipilah menjadi 2 bentuk yaitu :
1. Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita bias membuat table baru, indexs, mengubah table dan menentukan struktur penyimpanan table. Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan table yang tersimpan dalam file khusus yang disebut kamus data (Data Dictionary)
Kamus data merupakan suatu metadata (super data) yaitu data yang mendeskripsikan data yang sesungguhnya. Kamuss data ini selalu di akses dalam operasi basis data sebelum file data yang sesungguhnya di akses.
2. Data Manipulation Language (DML)
Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data itu sendiri dapat berupa penyisipan/ penambahan data baru, penghapusan data dan pengubahan data
DMLmerupakan bahasa yang digunakan untuk pengaksesan dan manipulasi data yang bertujuan memudahkan pemakai mengakses data, DML disebut juga query language
DML dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
- Procedural. user menentukan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan data tersebut, contoh dBase III, FoxBase
- Nonprocedural . user menentukan data apa yang dibutuhkan namun tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkan data tersebut, SQL adalah query language yang paling banyak digunakan
III.1. DBMS ( Database Management System )
adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke database. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi serta memelihara basis data.
Sebuah DBMS umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) sbb
1. File Manager à mengelola alokasi ruang dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
2. Database Manager à menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
3. Query Processor à menerjemahkan perintah-perintah query language ke perintah low-level yang dimengerti oleh database manager. Juga membuat query yang dibuat oleh user menjadi lebih efektif.
III.2. Keuntungan Penggunaan DBMS
1. Data independence
DBMS memungkinkan pemisahan pengelolaan data dari program aplikasi
2. Efficient data access
DBMS menyediakan variasi teknik yang handal dalam penyimpanan dan pengambilan data
3. Data integrity and security
DBMS memungkinkan penjagaan integrity contraint dan access control
4. Data administration
DBMS harus bisa melakukan pengaturan data
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary
6. Concurrent access and crash recovery
DBMS dilenngkapi dengan penjadwalan operasi konkuren dan melindungi user dari efek kegagalan system
7. Reduced application development time
DBMS mendukung fungsi-fungsi penting yang umum pada aplikasi dalam penyimpanan data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar